Menu Dropdown

Jumat, 03 Februari 2012

cerpen " MY ENEMY IS MY FRIEND "

by : Istiana Khairany


“Aku benar-benar tidak menyangka apa yang aku lihat saat ini”.tutur vani dalam dalam hati.
“ HAH … Rio ….”. teriak vani, suara vani cukup menggelegar.
Semua mata tertuju padanya. Saat itu vani sedang berada di Mall bersama sahabatnya jesi. Vani benar-benar tidak menyangka apa yang dia lihat itu. Ternyata vani memanggil rio. Cowoknya yang ternyata sedang berjalan bersama seorang cewek, vani shock bukan karena mendapati cowoknya selingkuh dengan cewek lain. Tapi karena cewek yang besama rio itu adalah musuh bebuyutan vani semasa SD.
Mereka menjadi musuh bukan saat SD saja tapi, pertengkaran mereka berlanjut sampai SMP. Itu karena mereka satu sekolah. Tapi, setelah SMA mereka pisah sekolah dan tidak pernah bertemu lagi. Saat perpisahan SMP pun tidak ada kata baikan untuk mereka. Tidak ada yang minta maaf bahkan memaafkan satu sama lain. Sebenarnya permasalahan mereka tidak terlalu penting. Biasa pertengkaran anak SD, gara-gara mereka menyukai cowok yang sama sampai bertengkar dan lebih rumitnya mereka bertengkar sampai sekarang.
 “vani, apa-apaan sih, malu tahu di liatin orang-orang”. Kata jesi sahabat vani.
“itu lihat deh, itu kan rio jes, wah .. nggak bisa di biarin nih”.
“iya gue lihat. Tapi, lo jangan berantem disini dong sama rio, ini kan tempat umum. Kita pergi dari sini aja ya”. Jesi mencoba meredam amarah vani.
***
Sesampainya di rumah.
            “kenapa sih elo ngak biarin gue labrak tuh cewek aja?”. Kesal vani
            “kok lo malah mau labrak tuh cewek. Yang harus lo lakuin sekarang adalah minta penjelasan sama rio itu cewek siapa? Kali tahu aja tuh cewek sepupunya/ saudaranya”. Jawab jesi.
            “buat apa gue tanya. Gue udah tahu kok itu cewek pasti selingkuhannya rio. Secara gue pacaran udah 2 tahun sama dia. Jadi gue udah kenal semua sepupunya dan saudaranya”.
            “kenapa sih itu cewek harus muncul lagi di kehidupan gue?”. Lanjut perkataan vani.
            “apa ? lo kenal sama tuh cewek ?”. tanya jesi heran.
            “iya, dia itu musuh gue waktu SD sama SMP. Gue udah pernah cerita kan sama lo”.
            “oh .. tapi, kok bisa kebetulan gitu ya dia jadi selingkuhannya rio. Cowok lo musuhnya dia. Kayaknya dia udah di takdirin buat jadi perusak hubungan lo deh”.
            “tahu deh, yang pasti gue sekarang harus minta penjelasan sama rio”.
***
Keesokannya vani menemui rio
            “kemarin aku lihat kamu jalan sama cewek di Mall. Asal kamu tahu ya saat itu aku lagi di sana sama jesi. Jadi kamu nggak bisa mungkir”.
            “oh .. itu”. Jawab rio dengan tampang santai nya.
            “kok kamu gampang banget sih jawabnya?”. Tanya vani sedikit kesal
            “kok marah, ingat komitmen kita. aku nggak pernah ngelarang kamu buat punya teman cowok dan kamu nggak pernah ngelarang aku buat punya teman cewek”. Jawab rio.
            “iya tapi kamu kaya selingkuh sama dia, sok mesra-mesraan”. Lanjut vani.
            “kemarin aku nggak mesra-mesraan sama dia”. Jawab rio membela diri
            “aku tuh lihat dengan mata kepala aku sendiri. Jesi bisa jadi saksinya kok”.
            “oke aku yang salah, aku nggak minta izin sama kamu buat jalan sama vita. Jadi kemarin itu vita minta temenin aku beli kado buat hadiah ulang tahun damar”.
            “damar ?”. damar adalah sahabat karib rio.
            “iya sayang, vita itu ceweknya damar. Jadi sekarang udah nggak cemburu dong”.
            “lagian vita itu orangnya asyik loh, nanti pas ulang tahunnya damar aku punya rencana buat ngenalin kamu ke dia”.
            (apa ??? gue bakal di kenalin sama musuh gue sendiri. Nggak, gue nggak mau). Dalam hati vani.
            “nggak, aku nggak mau. Aku juga nggak mau kamu dekat-dekat sama cewek itu lagi. Aku nggak suka sama dia”.
            “loh .. kenapa ? dia baik kok, dia juga nggak macem-macem. Aku yakin kamu pasti cocok kalau udah ngobrol sama dia. Kalian kan sama-sama cewek. Apalagi hobi kamu sama dia sama loh, sama-sama suka shopping. Iya kan ?”.
            “apaan sih kamu, pokoknya aku nggak mau lihat kamu dekat-dekat sama dia lagi, ngerti!!!”. Kata vani
****   
Keesokan harinya.
“vani, minggu depan kan ulang tahunnya damar. Kamu mau nggak anterin aku beli kado buat dia. Aku ini kan sahabatnya. Nggak enak dong kalau aku nggak kasih dia apa-apa”. Tanya rio
“nggak bisa, aku lagi sibuk. Lagi banyak tugas sekolah”. Jawab vani
“yaudah deh, kalau gitu boleh dong aku minta anterin vita. Vita itu kan ceweknya jadi dia lebih tahu mana yang di sukain damar”.
“kenapa harus cewek itu. Kamu itu kan sahabatnya dari SMP. Jadi kamu lebih tahu dong apa yang di sukain damar. Lagian kan aku udah bilang, kamu nggak boleh dekat-dekat sama cewek itu”. Kata vani
“terus siapa dong yang nemenin aku beli kado?”. Tanya rio sedikit bingung
            “gimana kalau jesi”. Jawab vani dengan senyum manisnya
            “yaudah deh. tapi, kamu nggak takut apa kalau aku selingkuh sama jesi”.
            “nggak kok, jesi itu setia banget sama cowoknya yang lagi study di perancis. Jadi nggak mungkin dia selingkuh sama kamu. Kecuali, kamu yang kecentilan sama dia”.
            “hahahaha, bisa aja kamu”. Tawa rio
            “yaudah, nanti aku bilangin jesi ya”. Kata vani
                                                            ***
Keesokan, Sesampainya di Mall
            “jesi, kenapa ya kayaknya vani tuh nggak suka banget deh sama vita. Ada apa ya?”. Tanya rio heran
            “emangnya lo belum tahu ya?”. Tanya vani ke rio
“loh .. emangnya ada apa ?”.
            “jadi vani sama gita itu musuh bebuyutan sejak SD sampai sekarang”.
            “apa ? mereka musuhan?”. Tanya rio
            “iya, tapi lo pura-pura nggak tahu aja ya”.
            “emangnya mereka kenapa sampai bisa musuhan?”.
            “biasa berantemnya anak SD  berebutan cowok. Mereka suka sama cowok yang sama sampai berantem. Padahal cowok yang mereka  rebutin juga nggak peduli sama mereka berdua”.
“oh .. jadi gitu ceritanya”.
“iya, vani itu shock banget pas lihat lo jalan sama musuhnya. Dia takut vita ngerebut lo darinya”.
“hahahaha. Ya nggak lah vita itu kan ceweknya damar. Tapi  .. gimana ya kalau gue mempertemukan vani sama vita. Kan seru tuh. Bagus kalau mereka mau baikan. Dan lupain masalah mereka yang lalu yang nggak penting banget”. Kata rio
“maksud gue ngomong sama lo juga kayak gitu. Lagian masalah mereka itu kan masalah anak kecil”.
“kayaknya pas acara ulang tahun damar tepat  banget deh buat gue nemuin mereka berdua. Giman menurut lo ?”.
“iya gue setuju tuh. Yaudah cepet belanja nya abis ini kita langsung ke rumah vani”.                                                                              ***
Sesampainya dirumah vani.
“aduh .. kayaknya aku nggak bisa dateng deh ke acaranya damar”. Kata vani
“loh .. kenapa ?”. tanya damar heran
“aku harus nemenin jemput sepupu aku dari bandara”. Alasan vani
“bukannya sepupu lo semuanya di Jakarta”. Ceplos jesi
“iya maksudnya. Nemenin tante aku yang baru lahiran”. Alasan vani lagi
“nemenin tante lo? bukannya tante lo semuanya di jerman ? udah deh van, jangan cari-cari alasan”. Kata jesi
“kenapa sih van, aku kan nggak enak kalau nggak dateng ke ulang tahunnya damar”. Tanya rio

“maksud aku, kamu dateng sendiri aja. Atau nggak sama jesi”.
“gue nggak bisa dateng, mau jemput cowok gue dari perancis”.
“ahh alasan lo”. Ceplos vani
“alasan gue itu jelas vani, alasan lo tuh yang nggak jelas”. Jawab jesi
“alasan gue jelas kok”. Tutur vani
“udah deh van, pokoknya kamu harus ikut aku ke acaranya damar”. Ajak rio
“aduh .. kamu sendiri aja deh”. Vani menolak
“kok sendiri ? nanti kalau damar nanyain kamu gimana? Kamu mau aku selingkuh sama cewek lain. Soalnya di acaranya damar banyak cewek-cewek cantik loh”.
“eh eh jangan. Aku bisa nangis darah kalau kamu selingkuh. Iya deh aku dateng ke acaranya damar. Tapi, nggak lama-lama ya disana”.
“oke”. Jawab rio dengan senyum manisnya
                                                       ***
Tibalah acara ulang tahun damar. Hal yang paling vani hindarin untuk ketemu sama vita akhirnya terjadi juga. Damar memperkenalkan vita ke vani sebagai ceweknya. Vani benar-benar tidak tahu harus berbuat apa setelah bertemu vita. Vani agak canggung dengan vita.
            “vani, apa kabar. Udah lama ya kita nggak ketemu”. vita memulai obrolan.
            “kalian udah saling kenal ya?” tanya damar heran.
            “iya, vani ini teman aku. Kami satu sekolah waktu SD dan SMP”.
            “Ohh .. gitu ya. Kalian nggak dekat ya waktu SD sama SMP. Abis kalian biasa-biasa aja sih pas ketemu”. Tanya rio pura-pura tidak tahu.
            “iya dulu kita itu nggak terlalu dekat, bahkan kita itu musuhan waktu SD sampai SMP pun permusuhan kita berlanjut”.
            “kalian musuhan gara-gara apa ?”. tanya damar
            “masalahnya sih sepele, gara-garanya aku sama vani itu suka sama cowok yang sama, kita mencoba untuk mendapatkan cowok itu sampai kita berantem. Dulu kita bodoh banget ya van, bisa suka sama cowok yang nggak peduli sama sekali sama kita”.
            “tapi, sekarang kalian udah nggak musuhan kan? Walaupun salah satu diantara kalian nggak bisa ngedapetin cowok itu. Tapi sekarang kan kalian udah ngedapetin cowok keren kayak kita berdua ini. Bener kan damar ??”. tutur rio
            “yoiiiii “ damar melanjutkan.
            “nggak lah, itu kan masalah dulu masalahnya anak kecil banget. Iya kan van ?”. tanya vita mengagetkan lamunan vani.
“iya .. “. Kata vani. Vani hanya bisa mengeluarkan satu kata itu. Karena dia begitu terkejut saat mengetahui bahwa vita sudah melupakan permusuhan mereka saat SD itu. Dalam fikirannya vani merasa bodoh sekali. Mengapa masih memikirkan masa lalu yang ngak penting itu. Dan setelah itu vani menjalin hubungan baik dengan vita.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar