1. PERDAGANGAN ANTAR NEGARA
Puluhan tahun yang lalu, ahli ekonomi telah menyatakan bahwa pedagangan
luar negri merupakan salah satu sumber kekayaan negara, sehingga jika suatu
negara ingin mencapai kemakmuran, maka mutlak negara tersebut harus melakukan
perdagangan dengan negara lainnya.
Beberapa alasan mengapa suatu negara memerlukan negara lain dalam
kehidupan ekonominya adalah:
-
Pertama,
tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat di penuhi oleh komoditi yang
dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk memenuhi kenutuhan tersebut, harus
dilakukan impor dari negara yang memproduksinya.
-
Kedua,
karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di
dalam negeri, sehingga perlu di cari pasar di luar negeri. Untuk itulah suatu
negara membutuhkan negara lain untuk perluasan pasar bagi produknya.
-
Ketiga,sebagai
sarana untuk melakukan proses ahli teknologi. Dengan membeli produk asing suatu
negara dapat mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan di pasarkan.
Sehingga dalam jangka panjang dapat melakukan produksi untuk barang yang sama
-
Keempat,
perdagangan antar negara sebagai salah satu cara membina persahabatan an
kepentingan-kepentingan politik lainnya.
-
Kelima,
secara ekonomis dan matematis perdagangan antar negara dapat mendatangkan
tambahan keuntungan dan efisiensi dari dilakukannya tindakan spesialisasi produksi
dari negara negara yang memiliki keuntungan mutlak dan/atau keuntungan
berbanding.
2. HAMBATAN PERDAGANGAN ANTARNEGARA
Hambatan perdagangan adalah regulasi atau peraturan pemerintah yang
membatasi perdagangan bebas.
Bentuk-bentuk hambatan perdangangan antara lain:
·
Tarif
atau bea cukai. Tarif adalah pajak produk impor.
·
Kuota.
Kuota membatasi banyak unit yang dapat diimpor untuk membatasi jumlah barang tersebut di pasar dan
menaikkan harga.
·
Subsidi.
Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari
pajak. Bentuk-bentuk subsidi antara lain bantuan keuangan, pinjaman dengan
bunga rendah dan lain-lain.
·
Muatan
lokal.
·
Peraturan
administrasi.
·
Peraturan
antidumping.
Hambatan perdangan mengurangi
efisiensi ekonomi, karena masyarakat tidak dapat mengambil keuntungan dari
produktivitas negara lain. Pihak yang diuntungkan dari adanya hambatan
perdangan adalah produsen dan pemerintah. Produsen mendapatkan proteksi dari
hambatan perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan penghasilan dari
bea-bea.
Argumen untuk hambatan perdangan
antara lain perlindungan terhadap industri dan tenaga kerja lokal. Dengan
tiadanya hambatan perdangan, harga produk dan jasa dari luar negeri akan
menurun dan permintaan untuk produk dan jasa lokal akan berkurang. Hal ini akan
menyebabkan matinya industri lokal perlahan-lahan. Alasan lain yaitu untuk
melindungi konsumen dari produk-produk yang dirasa tidak patut dikonsumsi,
contoh: produk-produk yang telah diubah secara genetika.
Di Indonesia, hambatan perdagangan banyak digunakan untuk membatasi impor
pertanian dari luar negeri untuk melindungi petani dari anjloknya harga lokal.
3. NERACA PEMBAYARAN LUAR NEGERI
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas
transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup
pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah
asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca
transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item
finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam
transaksi.
1. Transaksi debit, yaitu
transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke
luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang
menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah
transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke
dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi
yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
4. PERAN KURS VALUTA ASING
Dalam pembayaran antar negara ada
suatu kekhususan yang tidak terdapat dalam lalu-lintas pembayaran luar negeri.
Sebab semua negara mempunyai mata uang atau valutanya sendiri, yang berlaku
sebagai alat pembayaran yang sah di dalam batas-batas daerah kekuasaan itu
sendiri, tetapi belum tentu mau diterima luar negeri. Jadi pembayaran antar
negara harus menyangkut lebih dari satu macam mata uang, yang harus
dipertukarkan satu sama lain dengan harga atau kurs tertentu. Hal inilah yang
membuat perdagangan dan pembayaran internasional menjadi perkara yang rumit,
maka dari itu dibuatlah alat pembayaran yang bisa digunakan oleh banyak negara
(antarnegara) atau disebut dengan alat pembayaran internasional, yakni valuta
asing.
Kurs valuta asing sering diartikan
sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (rupiah misalnya) yang harus
dikeluarkan/ dikorbankan untuk mendapatkan satu unit nilai uang asing (dollar
misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika kita gunakan contoh rupiah dan
dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya
rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit dollar dalam kurun
waktu tertentu. Kurs valuta asing adalah harga valuta asing, dinyatakan dalam
valuta sendiri. Misalnya US $ 1.00 = Rp. 10.000,-
v Penentuan Kurs Valuta Asing
Pada dasarnya ada tiga sistem atau cara untuk menentukan tinggi-rendahnya
kurs atau nilai tukar valuta asing:
o
Kurs
tetap, karena dikaitkan dengan emas sebagai standard atau patokannya.
o
Kurs
bebas, yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasaran
bebas, lepas dari kaitan dengan emas. Dalam hal ini kurs bisa naik – turun
dengan bebas. Dewasa ini orang bicara tentang kurs mengambang (floating rates)
o
Kurs
dibuat stabil berdasarkan perjanjian internasional yaitu ditetapkan oleh
pemerintah/bank sentral dalam perbandingan tertentu dengan dollar atau emas
sebagai patokan.
v Akibat kurs yang tidak sesuai
Apabila mata uang suatu negara dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan
valuta lain (Kurs resmi lebih tinggi daripada perbandingan daya beli yang
sesungguhnya atau disebut over valued), akibatnya ekspornya akan macet dan
impornya didorong terlalu besar, sehingga keseimbangan neraca pembayaran
terancam.
Hal yang sebaliknya terjadi apabila mata uang dinilai terlalu rendah atau
under valued: apabila kurs resmi terlalu rendah dibandingkan dengan daya
belinya yang sesungguhnya, maka ekspor akan bertambah besar, tetapi impor akan
macet.
Dari pembahasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa peran valuta
asing terhadap perekonomian di indonesia adalah sangat penting. Karena valuta
asing merupakan alat pembayaran antar negara. Barang dan jasa yang diimpor itu
harus dibayar. Untuk pembayaran itu diperlukan valuta asing atau devisa
(Foreign exchange), yaitu valuta (mata uang) yang mau diterima oleh dunia
internasional. Devisa itu kita peroleh dari hasil ekspor (devisa umum) atau
kredit bank luar negeri (devisa kredit).
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/peranan-kurs-valuta-asing-pada-perekonomian-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar